Jumat, 20 November 2015

Soal Nasib Ratusan Siswa SD di Mesuji, Ini Komentar Mendikbud


JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan mengatakan, akan menindaklanjuti kasus penutupan sekolah di Moro-Moro, Register 45, Kabupaten Mesuji, Lampung.

Saat ini pihaknya sedang berkoordinasi dengan sejumlah pihak terkait untuk membicarakan masalah ini.
"Sedang koordinasi dengan Ditjen Konservasi LHK (Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan) dan dengan Dinas Pendidikan Mesuji," kata Anies saat dihubungi Kompas.com, Selasa (18/11/2015).
Ia tak berkomentar banyak. Namun, Anies mengaku akan segera menginformasikan hasil koordinasi dengan dua institusi tersebut.
Sedikitnya ada 400 anak Moro-Moro terkatung-katung nasib pendidikannya. Dari tiga sekolah dasar di kawasan Moro-Moro, satu sekolah sudah ditutup pada Mei 2015, yaitu SD Moro Dewe.
Dua sekolah lainnya terancam mengalami nasib sama. (baca:"Tolong Pak Presiden, Kami Ingin Tetap Sekolah...")
Pemerintah Kabupaten Mesuji menolak memberi izin kelas jauh (filial) karena sekolah-sekolah tersebut berada di wilayah konflik agraria.
Bupati Mesuji disebut memang mengizinkan siswa untuk pindah ke sekolah induk. Namun, jarak dari Moro-Moro ke sekolah induk di Mesuji mencapai 20 kilometer pulang pergi.
Sekitar enam bulan lalu, para relawan membuat petisi di www.change.org agar masalah ini sampai ke Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya serta Mendikbud. 
Mereka berharap pemerintah pusat menindaklanjuti sehingga anak-anak di Kabupaten Moro-Moro bisa tetap mendapatkan pendidikan.

Sumber : Nabilla Tashandra / Kompas.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar